Koinsidensi adalah bentuk
dari kesamaan kejadian yang berlangsung pada satu momentum yang sama,
dan hal ini terjadi dengan Hari Olahraga Nasional bersama dengan
Ulang Tahun Presiden SBY, tetapi saya tidak hendak mengkorelasikan
keduanya, tetapi merefleksikan apa yang telah kita torehkan dalam
prestasi berolahraga selama ini?
Ternyata dunia olahraga
masih belum beranjak dari sekedar hobi menjadi prestasi, terlebih
aspek pembinan dan pemberian jaminan kehidupan yang layak bagi para
atlet dikemudian hari masih belum jelas ujung tanduknya. Hal inilah
yang membuat kita miskin dalam prestasi olahraga baik dilevel
regional maupun internasional.
Tetapi olahraga adalah
bahasa yang universal, karena gerak tubuh merupakan sarana dalam
melatih fisik jasmani sekaligus rohani untuk tetap sehat dan dapat
produktif beraktifitas. Problemnya, kebijakan pemerintah belum
mendukung kearah tersebut, meski telah dilembagakan dalam sebuah
Departemen khusus yangmengurusi masalah keolahragaan secara nasional.
Lebih celaka kemudian
olahraga dibawa ke ranah politik, menjadi bagian dari simbol dari
keberhasilan kelompok tertentu, yang ditengarai motivasi yang diusung
adalah kepentingan ekonomi dengan dalih hak siar dan keuntungan
finansial, yang untungnya tidak berlanjut seperti kisruh PSSI.
Dari awal pembibitan dan
pengkaderan atlet, hingga dukungan bagi atlet yang berprestasi nampak
belum terdapat format baku dalam implementasinya. Bahkan yang nampak
kentara serta mengemuka dari keberadaan kementerian olahraga justru
persoalan korupsinya, tengok kasus Wisma Atlet dan Kompleks Olahraga
Hambalang.
Alih-alih prestasi,
justru korupsi merajalela, bila sudah demikian pesan untuk refleksi
kita hari ini, sehat dimulai dengan berolahraga, dan tubuh yang sehat
tentu pikiran kita semakin sehat dan terhindar dari kehendak jahat
seperti korupsi yang menyengsarakan negeri. Selamat Ultah Pak SBY.
sumber foto: mausehat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar