Rabu, 10 September 2014

Buah Manis dalam Bersikap Legowo kala Ahok Mundur

Penerimaan tanpa syarat akan pengunduran diri Ahok sebagai kader Partai Gerindra kali ini sebagai buntut dari ketidaksetujuan Ahok akan proses usulan RUU Pilkada yang diusung oleh partainya sendiri adalah sebuah sikap negarawan.

Bahwa partai membutuhkan disiplin dan keteraturan dalam kesepakatan pemahaman adalah hukum besi yang nampak sulit untuk didemokratisasi, namun sikap menerima sikap yang berbalik dari kader yang dibesarkan oleh partai burung garuda adalah sebuah bentuk ketegasan yang perlu dihargai.

Dilain pihak, sikap Ahok yang nampak mbalelo karena kepentingan praktis bak kutu loncat juga merupakan ekspresi politik yang tidak dapat dihindari, karena sejatinya pemimpin adalah bagian dari yang dipimpinnya dan pemegang mandat kekuasaan yang harus tunduk pada kepentingan khalayak.

Sikap legowo kali ini patut diapresiasi secara positif, alur kepartaian pada kanal politik mengharuskan hal yang sedemikian. Bersamaan dengan itu, kita juga masih membutuhkan aktor politik yang memiliki keberanian serta nyali untuk bertindak dan menyatakan pendapat yang berbeda.

Berbeda pandangan tentu saja sebuah kekayaan dalam demokrasi, yang membedakan adalah perpektif mana yang memiliki kedekatan dalam kemaslahatan merupakan alat analisa yang berbeda. Tentu saja, dinamika internal dalam sebuah partai tidak dapat dihindari.

Bentuk dari sikap kenegarawanan lain dari pengelolaan partai yang tentu akan terlihat elegan adalah mampu menyelesaikan friksi yang terjadi dan menemukan konsensus damai yang tentu saja berpihak pada kepentingan masyarakat secara meluas bukan bagi segelintir elit petinggi partai.

Untuk hal yang terakhir, tentu saja kita serahkan itu pada dialektika yang terjadi pada Partai Gerinda, setidaknya sikap legowo kali ini sudah merupakan itikad baik dalam konteks membangun citra kenegarawanan yang bisa diberi acungan jempol.

Termasuk memberikan ruang gerak bagi politisi seperti Jokowi untuk berpentas ditingkat nasional, bahkan menjadi Presiden terpilih pun merupakan sebuah kearifan yang sangat dihargai. Tentu keberhasilan seorang pemimpin dalam sebuah agenda transformasi adalah mencetak dan menghasilkan generasi penerus kepemimpinan yang dapat memiliki prestasi lebih besar dari sebelumnya.

Kali ini sikap legowo itu berbuah manis. 

sumber foto: metro.news.viva.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar