Jumat, 12 September 2014

Ukuran Otak menentukan Jati Diri Anda? *Sinopsis Film Action Lucy



Sesungguhnya polemik tentang penggunaan kapasitas otak manusia merentang panjang, sebagian kalangan menyebut angka 10% adalah rerata penggunaan maksimal manusia pada umumnya.

Point tersebut yang menjadi pangkal argumentasi dari tubuh cerita dalam film Lucy, dan saya tidak hendak mengurai bagian filmografi tentang sindikat narkoba dan petualangan heroik penuh aksi bintang cantik Scarlett Johansson.

Asumsi tentang kapasitas yang baru ditelusur manusia 10% itu lah kemudian membuat kita berandai dalam angan bagaimana bila kemudian 100% mampu dipergunakan sesuai dengan kapasitas terpasang.

Banyak premis yang dibuat, termasuk tentang ketidakberbatasan, seperti dalam film Lucy, namun hal itu terlalu ekstrem, karena ketidakberbatasan adalah hanya milik sang Khalik.

Sebagian ilmuwan menyangkal bila manusia baru mempergunakan 10% kapasitas otaknya, hal itu terbukti dengan peta hasil citra radiologi yang menggambarkan aktifitas otak tetap bekerja meski pada saat manusia tertidur.

Berbagai hal besar nan rumit pun mampu dituntaskan manusia dalam berbagai bidang, pun kemampuan penguasaan teknologi, membuktikan bahwa tidak hanya 10% dari otak manusia yang bekerja.

Perdebatan ini tentu akan sulit untuk didamaikan, tetapi satu hal penting bahwa manusia tidak layak untuk berpuas diri dengan apa yang dicapainya saat ini.

Bahwa pada 10% kapasitas otak terpakai, manusia telah mampu mengukir prestasi, maka kita dimotivasi untuk berupaya sekuat tenaga untuk bisa berbuat lebih banyak dengan berbekal 90% yang belum terpakai.

Bobot otak yang hanya 1.3Kg dengan porsi dari 2-3% dari bobot tubuh membuat otak manusia memang tidak lebih besar dari otak gajah, tetapi konsumsi energinya mencapai 20% atas konsumsi energi total dengan jumlah sel neuron yang 100 miliar.

Perkembangan otak disebut berhenti setelah usia 18 tahun, tetapi kapasitas daya nalar dan kemampuan berpikir terus merentang sesuai dengan stimulasi yang diberikan.

Rangsangan langsung berupa asupan nutrisi dan latihan kemampuan berpikir melalui pembelajaran dapat menjadi sarana bagi tambahan gizi otak.

Kapasitas otak tentu berbeda dengan batas kemampuan otak, namun perlu disadari bahwa ilustrasi menjadi 100% seperti pada film Lucy dan menjadi yang serba segalanya adalah sebuah fiksi khayali semata.

Satu hal yang pasti, aktifitas otak adalah wujud dari hal yang luar biasa atas anugerah yang diberikan oleh Sang Pencipta bagi makhluknya untuk bersyukur dan menggunakannya sebaik mungkin dalam kerangka ibadah secara vertikal maupun horisontal.

Sampai pada posisi ini, entah apa isi otak para politisi dan penjahat berdasi yang mempergunakan otaknya untuk mengakali angka serta melakukan manipulasi? Agaknya perlu studi literatur dan eksperimentasi laboratorium mengenai hal tersebut.

Mulai saat ini, pergunakan otak anda secara bijak, karena otak-mu adalah ukuran siapa diri-mu.

sumber foto: moviepilot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar