Sesungguhnya
polemik tentang penggunaan kapasitas otak manusia merentang panjang, sebagian
kalangan menyebut angka 10% adalah rerata penggunaan maksimal manusia pada
umumnya.
Point
tersebut yang menjadi pangkal argumentasi dari tubuh cerita dalam film Lucy,
dan saya tidak hendak mengurai bagian filmografi tentang sindikat narkoba dan
petualangan heroik penuh aksi bintang cantik Scarlett Johansson.
Asumsi
tentang kapasitas yang baru ditelusur manusia 10% itu lah kemudian membuat kita
berandai dalam angan bagaimana bila kemudian 100% mampu dipergunakan sesuai
dengan kapasitas terpasang.
Banyak
premis yang dibuat, termasuk tentang ketidakberbatasan, seperti dalam film
Lucy, namun hal itu terlalu ekstrem, karena ketidakberbatasan adalah hanya
milik sang Khalik.
Sebagian
ilmuwan menyangkal bila manusia baru mempergunakan 10% kapasitas otaknya, hal
itu terbukti dengan peta hasil citra radiologi yang menggambarkan aktifitas
otak tetap bekerja meski pada saat manusia tertidur.
Berbagai
hal besar nan rumit pun mampu dituntaskan manusia dalam berbagai bidang, pun
kemampuan penguasaan teknologi, membuktikan bahwa tidak hanya 10% dari otak
manusia yang bekerja.
Perdebatan
ini tentu akan sulit untuk didamaikan, tetapi satu hal penting bahwa manusia
tidak layak untuk berpuas diri dengan apa yang dicapainya saat ini.
Bahwa
pada 10% kapasitas otak terpakai, manusia telah mampu mengukir prestasi, maka
kita dimotivasi untuk berupaya sekuat tenaga untuk bisa berbuat lebih banyak
dengan berbekal 90% yang belum terpakai.
Bobot
otak yang hanya 1.3Kg dengan porsi dari 2-3% dari bobot tubuh membuat otak
manusia memang tidak lebih besar dari otak gajah, tetapi konsumsi energinya
mencapai 20% atas konsumsi energi total dengan jumlah sel neuron yang 100
miliar.
Perkembangan
otak disebut berhenti setelah usia 18 tahun, tetapi kapasitas daya nalar dan
kemampuan berpikir terus merentang sesuai dengan stimulasi yang diberikan.
Rangsangan
langsung berupa asupan nutrisi dan latihan kemampuan berpikir melalui
pembelajaran dapat menjadi sarana bagi tambahan gizi otak.
Kapasitas
otak tentu berbeda dengan batas kemampuan otak, namun perlu disadari bahwa
ilustrasi menjadi 100% seperti pada film Lucy dan menjadi yang serba segalanya
adalah sebuah fiksi khayali semata.
Satu
hal yang pasti, aktifitas otak adalah wujud dari hal yang luar biasa atas
anugerah yang diberikan oleh Sang Pencipta bagi makhluknya untuk bersyukur dan
menggunakannya sebaik mungkin dalam kerangka ibadah secara vertikal maupun
horisontal.
Sampai
pada posisi ini, entah apa isi otak para politisi dan penjahat berdasi yang
mempergunakan otaknya untuk mengakali angka serta melakukan manipulasi? Agaknya
perlu studi literatur dan eksperimentasi laboratorium mengenai hal tersebut.
Mulai
saat ini, pergunakan otak anda secara bijak, karena otak-mu adalah ukuran siapa
diri-mu.
sumber
foto: moviepilot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar