Rilis dari laporan World
Economic Forum (WEF) tentang indeks daya saing Indonesia
menunjukan tanda positif, berada di peringkat ke-34 dari 144 negara
yang disurvey menempatkan bangsa ini, naik 4 tingkat dari evaluasi
tahun sebelumnya. Meski begitu, banyak hal yang harus diperbaiki bila
kita memang ingin hadir sebagai pesaing tangguh yang handal dikancah
dunia.
Perhitungan yang dibuang
WEF mencoba menyibak kondisi sebuah negara dilihat dari kondisi
kesehatan, pendidikan, efisiensi pasar, ukuran pasarm inovasi serta
infrastruktur dan lingkungan ekonomi makro beserta beberapa indikator
lain, guna memetakan posisi dan letak masing-masing negara dalam peta
persaingan pada percaturan internasional.
Bila kemudian
dikomparasikan dengan negara di Asia Tenggara lain, maka posisi
Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan Singapore (2), Malaysia
(24), Brunai (26) dan Thailand (37), sehinga berbenah adalah kata
yang tidak bisa ditolak dan dipungkiri karena kondisi kita yang rawan
dalam era globalisasi mendatang.
Kemampuan bersaing adalah
indikasi dari daya tahan suatu bangsa dalam area yang terbuka
disebuah pasar bersama, ketika dorongan batasan perdagangan dan alur
transaksi ekonomi tidak mengenal batas negara baik dalam ruang maupun
waktu, sehingga pembangunan kompetensi dan kapasitas bangsa ini akan
menentukan titik kekuatan spesifik dalam bersaing.
Sesuai dengan strategi
bersaing ala Porter, maka strategi generik yang dapat
dipergunakan merupakan kombinasi atau salah satu dari pilihan Cost
Leadership, Differentiation maupun Focus, benar bahwa kita harus
menciptakan sebuah keunikan yang sulit diimbangi oleh para pesaing,
membangun Competitive Advantage, terlebih modalitas kita
terbilang sangalah besar.
Dalam hal ini, yang
terpenting adalah kemampuan kita dalam meletakkan identifikasi yang
tepat dalam menilai dasar kemampuan bersaing kita dimasa depan, sebab
pilihan strategi akan menjadi hampa bila kita tidak mampu memahami
apa yang menjadi elemen dasar dari penjabaran strategi tersebut.
Kapasitas jumlah
penduduk, kemampuan daya beli agregat dan sumber daya alam adalah
sebuah kekuatan yang laten, sudah terbukti dalam kuantitas yang riil.
Bebarapa aspek dasar harus diperbaiki, dan tentu saja hal ini menjadi
point fundamental dari kepentingan dalam persaingan, yakni
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, karena hal yang terakhir ini
masih menjadi potensi yang belum teraktualisasi secara nyata.
Kualitas pendidikan kita,
serta kemampuan individu manusia Indonesia tidaklah semerata beberapa
negara tetangga dirumpun Asia Tenggara sekalipun, sebelum melongok
jauh. Padahal pada kekuatan manusialah kita bersandar untuk dapat
melakukan pengelolaan seluruh sumberdaya yang melimpah ruah pada
bangsa ini dapat dioptimalisasi menjadi sebuah keuntungan dalam
keunggulan bersaing.
Tidak dinafikan pula
bahwa tata kelola kebijakan dalam pemerintahan harus memberikan
dukungan yang supportif dalam pencapaian tujuan besar yakni,
Indonesia berdaya saing, sebab dalam persaingan hanya yang terbaik
dan adaptif yang dapat survive dalam kondisi apa pun yang terjadi.
Pemberantasan korupsi
merupakan agenda utama karena dampaknya signifikan dalam pembangunan
daya saing, disamping itu pembenahan infrastruktur hingga perbaikan
dalam persoalan kemudahan akses pembiayaan, dapat menjadi beberapa
langkah yang diharapkan dapat membantu mengembangkan potensi lokal
dapat setara dimata dunia, tidak hanya membebek dari kepentingan
negara lain.
Kalau kita hendak berkaca
pada evaluasi WEF kali ini, maka Pemerintahan mendatang memiliki
pekerjaan besar yang harus dimulai. Karena dalam kemelut ekonomi yang
bergejolak ditingkat dunia, jangan sampai momentum positif yang
secercah ini berlalu tanpa imbas positif pembenahan dan perbaikan
internal bangsa yang telah begitu lama menjadi penonton cadangan dan
bukan pelaku utama.
Jangan sampai pula,
ketika ineks daya saing kita naik, tetapi kemampuan daya beli
masayarakat turun karena ketidakmampuan pemerintahan untuk
menjabarkan kepentingan kolektif masyarakat dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara yang mensejahterakan.
sumber foto: beranda-miti.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar