*resume: Sony vs
Samsung - Sea Jin Chang
Tentu kita saat
ini telah mahfum bila Samsung berada didalam nilai pasar yang lebih besar
dibandingkan dengan Sony, tetapi tidak pada sekitar sedasa yang lalu, Samsung
hanya dikenal sebagai perakit piranti dan komponen elektronik ketimbang sebagai
sebuah merek produk elektronik yang mumpuni.
Perbedaan
mendasang yang terjadi sekitar 10-15 tahun silam memang menjadikan Samsung bak
meteor yang fenomenal karena kemampuan dirinya untuk melakukan transformasi
menjadi sebuah perusahaan kelas dunia yang kuat dalam bidang teknologi dan
elektronika, disertai dengan kemampuan melakukan pencermatan atas arah
perubahan gerak pasar.
Disisi lain, Sony
sebagai produk Jepang gagal untuk menjadikan posisi bersaingnya yang dominan
untuk mempertahankan keunggulan sejarah yang dimiliki. Tengok saja berbagai
kemampuan Sony dimasa lalu dalam menterjemahkan kebutuhan simplifikasi melalui
Walkman, CD-man hingga berbagai produk entertainment seperti Sony Playstation
dan Sony Music.
Bagaimana produk
yang masuk kategori kelas dua dari negeri Gingseng itu mampu melampaui produk
negeri matahari terbit. Padahal dalam konsepsi brand persepsi akan kualitas
secara general menempatkan posisi Sony akan berada lebih tinggi dari Samsung,
sesuatu yang kemudian menjadi tidak berlaku dimasa sekarang, karena kemampuan
respon Samsung dalam memperbaharui dirinya.
Sony menjadi
sebuah ikon akan terobosan unik dengan positioning produk spesifik yang berbeda,
sehingga menjadi pioneer dibidang yang dijajakinya, bersamaan dengan hal
tersebut, posisi ini rentan dalam menghadapi persaingan yang dinamis dan
kompleks. Bekal yang dimajukan adalah produk akan menginduksi permintaan,
dikarenakan posisinya sebagai product leader tidak sepenuhnya terbukti, bahwa
pasar memiliki alur logika sendiri dalam menetapkan pilihan dan menjawab
perubahan selera.
Dalam konteks
tersebut, Sony merasa sebagai jawara dan penguasa pasar pada saat itu, segala
hal yang akan diluncurkannya sudah pasti diaksep oleh pasar secara antusias,
padahal dalam agenda perubahan tidak ada kekekalan yang dapat diprediksikan
terkecuali adanya perubahan itu sendiri, sehingga dengan demikian yang dapat
dilakukan adalah mengikuti apa yang menjadi pakem dan perilaku konsumen.
Memiliki segala
sumber daya terbaik, Sony kemudian berkutat apa upaya penciptaan dengan
membentuk divisonalisasi yang beranjak pada kepentingan sektoral untuk
memajukan divisi perbagian dibandingkan membawa kepentingan Sony secara
keseluruhan, dititik ini Sony gagal melakukan perubahan arah manajemen dan
kepemimpinan yang efektif, meski tidak sepenuhnya salah, namun hal tersebut
menjadi kunci awal pembuka dari celah dalam ruang yang dapat dimanfaatkan oleh
Samsung.
Pada kondisi yang
ebrbeda, Samsung yang tadinya adalah pemain subkontraktor dari pelaku
elektronik dunia, ternyata terus menerus melakukan perbaikan diri dan berhasil
melalui fase modifikasi dengan meningkatkan statusnya dari sekedar pembuat dan
penjual melalui pembekalan kemampuan teknis dalam penelitian dan pengembangan
produk.
Secara umum,
Samsung membangun orientasi kepada pelanggan sebagai factor penting dalam
meluncurkan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen, serta tidak sungkan untuk
melakukan berbagai aktifitas yang
terkait dalam peningkatan kualitas serta membangun brand yang kuat dalam
konteks performa produk serta layanan terkait.
Disamping itu,
Samsung memberikan titik tekan yang kuat akan pentingnya kecepatan dalam
menjawab perubahan yang berlangsung secara berkesinambungan. Samsung memiliki
kesadaran penuh, bahwa dunia saat in berada diantara keseimbangan antara
perubahan selera dan kemauan konsumen tentang nilai fungsi serta kegunaan yang
beririsan dengan factor harga nan kompetitif , dimana hal tersebut dapat
berubah secara fluktuatif, sehingga menyulitkan pembentukan asumsi dan
prediksi.
Pembentukan
organisasi yang mebiasakan diri untuk terus berada dalam posisi yang uncomfort
zone membuat Samsung memacu dirinya mengatasi berbagai sisi kekurangan dalam
dirinya. Dalam hal ini, terbukti bahwa Samsung telah meninggalkan Sony yang
dahulu merupakan ikon besar dunia elektronika sekaligus mewakili gagahnya industry
negeri matahari terbit di dunia, kini sang fajar itu pun telah menyongsong
terbenam.
Sumber foto: www.knowyourmobile.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar