Jumat, 24 Oktober 2014

Youth Marketing: Kolektif Spirit Pemuda Mewarnai Konsepsi Pemasaran


Seperti diketahui khalayak ramai, marketing itu adalah ilmu yang luwes nan fleksibel, bisa lentur sesuai jaman, dan menyesuaikan serta beradaptasi dengan kondisi yang berkembang menyertai kesejarahan manusia.

Pada pertempuran bisnis, sebuah produk umumnya akan fully effort untuk mempertahankan posisi dominan terhadap pelanggan, sehingga mampu men-drive kebutuhan konsumen.

Kenyataan yang terjadi didunia moderen, kompetisi antar berbagai brand menghadirkan berbagai perspektif baru akan pemahaman mengenai pelanggan, yang selama ini umumnya selalu ditempatkan sebagai objek penderita, kini tengah berubah menjadi subjek pelaku penentu.

Abad yang didominasi oleh generasi Y yang melek akan ruang social di dunia maya, karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membuat lapisan pelanggan semakin berposisi sebagai partner dalam penciptraan produk maupun layanan acting as co-creator.

Pun perilaku yang dimiliki oleh lapisan generasi setelah Gen Y, yang seringkali disebut dalam kategori semacam #alay #ababil dan berbagai sebuat lain yang bersifat konotatif, toh klasifikasi kelompok pada rentang tersebut merupakan pelanggan potensial dimasa mendatang.

Memisahkan proses pembangunan merek dari kelompok lapis pemuda maupun bersemangat muda memang sebuah hal yang fatal, karena produsen beserta brand produk yang dimilikinya kini tidak bersifat tunggal dan monolog, social networking yang terbangun melalui perkembangan internet membuat jejuluk “customer is our friend”.

Dengan logika sedemikian, maka pemahaman mengenai pelanggan tidak lagi bisa bersifat satu arah maupun top down, melainkan menjaga dan merawat persahabatan terbaik dengan customer sehingga membentuk “point of referral” yang menjadi berharga sebagai rujukan bagi pembelian berulang pada kelompok lapisan pelanggan baru.

Dinamika yang fluktuatif membuat perubahan menjadi bersifat permanen, untuk itu yang harus menjadi antisipasi bagi produsen adalah membuka ruang interaksi yang intensif dengan para pelanggan, menindaklanjuti keluhan sebagai upaya membangun kekuatan bersaing karena loyalitas yang terkelola.

Sehingga, pada akhirnya produsen tidak harus pusing untuk berhadapan dengan para haters, karena lapisan pembenci selalu saja ada, dan yang akan berpihak menjadi pembela produk Anda nantinya adalah mereka yang menjadi pelanggan terpuaskan layaknya loyal defender.

Perubahan dan pembaharuan adalah spirit yang lekat dengan dunia muda, dan hal tersebut kini telah menjadi pakem laku pemasaran. Anda tidak lagi bisa menonjolkan kekuatan product secara bombastis dengan berjubel iklan diberbagai media, karena impact probability to see akan berbeda dengan probability to transaction.

Metode pemasaran yang dibangun dengan pola pembentukan citra, sebagai kombinasi antara konten dan konteks yang mengabaikan komunikasi jelas akan semakin ditinggalkan, hal ini dengan mudah serta kasat mata dapat dilihat pada saat PilPres lalu, pemilih pemula yang notabene adalah anak muda menjadi factor pengaruh serta penentu kemenangan salah satu pasangan (baca: acting as brand product pada dunis bisnis).

Kekuatan produk Anda ditentukan oleh seberapa kuat anjuran yang direkomendasikan oleh para pelanggan Anda kepada pihak lain, dan hal ini difasilitasi dengan mudah sekaligus murah oleh teknologi online yang sangat lekat dengan perilaku youth daily life. Jadi sudah siapkan Anda untuk berhadapan dengan para pemuda yang selalu mencari cara baru dan berbeda? Welcome to Youth Marketing.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar