Keriuhan sidang perdana digedung DPR
memberikan isyarat buruk bagi stabilitas politik, dan nyatanya hal tersebut
direspons langsung oleh pelaku pasar dengan capital outflow Rp1.4T, diprediksi
resiko investasi Indonesia menjadi naik dengan kondisi seperti itu.
Perlambatan ekonomi dunia ditambah
dengan instabilitas politik dalam negeri adalah padanan yang cocok untuk dapat
menggoyahkan seluruh struktur bangunan yang sudah disusun.
Jelas kondisi panas nan gerah di
ruang sidang parlemen, memberikan dampak langsung bagi perekonomian kita, suatu
hal yang harus dapat dipahami oleh legislator baru disana.
Tidak hanya pada persoalan tersebut,
hal menarik lain adalah tentang fenomena kekerabatan politik, yang kemudian
mencuat dalam istilah sebagai dinasti bertrah politik.
Meski hal itu tidak menjadi sebuah
aturan yang baku, namun harus dicermati sejauh mana faktor genetik dan
keturunan menjadikan seseorang memiliki kualifikasi sebagai wakil rakyat yang
berkualitas dalam menyuarakan aspirasi perubahan sesuai amanat yang diberikan.
Berdasarkan data, setidaknya dari
560 anggota dewan terhormat, tercatat sedikitnya 11.4% memiliki tali
kekerabatan, dengan keterangan adalah keturunan langsung maupun tali
persaudaraan dekat.
Politik jelas merupakan mandat, yang
dibuktikan dengan kinerja yang berkomitmen dan konsistensi, didasari oleh
kapasitas serta kapabilitas bukan sekedar garis keturunan, dalam menterjemahkan
kehendak publik.
Kita tentu tidak ingin mendapatkan
para legislator kita hanya "politisi karbitan" yang diperam pada
momentum pemilu semata. Hal itu pula yang dapat menjelaskan terbentuknya
suasana keributan pada sidang perdana lalu.
Lebih jauh lagi, aspek yang luput
dibahas adalah "politisi luar kandang", karena ternyata 64.8% dari
anggota dewan terpilih, atau sekitar 363 orang merupakan figur diluar lokal
basis pemilihan dimana tokoh tersebut diajukan.
Problem yang akan dihadapi dengan
kondisi tersebut jelas, adalah mampukah anggota DPR yang seperti itu dapat
membawa dan menyerap aspirasi publik dilokasi dimana mereka dimajukan.
Politik praktis memang menjadi
bagian dari pertunjukan kekuasaan yang sekarang sedang dipertontonkan pada
panggun pentas perpolitikan nasional.
Adakah setitik harapan diujung
pemerintahan kali ini? Hanya garis tangan kolektif bangsa ini yang menentukan,
bukan sekedar garis keturunan.
Sumber foto: twitter.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar