Good isn't Enough when Better is Expected and Best is Possible
Kompetisi mewajibkan para pelaku
yang terlibat didalamnya untuk memahami bagaimana membangun keunggulan
bersaing, guna memastikan pemenangan pasar.
Pada tujuan tersebut, maka menjadi
penting bagi para pelaku dipasar untuk menciptakan nilai terbaik bagi
kepentingan konsumen.
Value offering kemudian diset up
sesuai dengan kebutuhan pelanggan, dengan pencermatan penuh produsen atas
audiens yang disasar.
Pemahaman penting yang harus
dipastikan bahwa pelanggan adalah pusat dari intensitas daya tarik dan menjadi
sentral atas gravitasi bisnis sebagai jalur orbital utama.
Konsumen bukan hanya bertindak
sebagai pengguna produk semata, namun juga menjadi subjek dari pencarian nilai
yang bersesuaian dengan needs and wants yang dimilikinya.
Perspektif "know your
customer" menjadi sebuah prinsip penting, pelayanan yang sama diberikan
keseluruh lapisan pelanggan, meski diperlukan treatment yang spesifik.
Hukum Pareto yang menempatkan 20%
pelanggan loyal sebagai revenue generator dengan porsi 80% tidak kemudian
menghilangkan pemaknaan atas kewajiban memberikan pelayanan yang terbaik bagi
volume 80% pelanggan lainnya.
Menjaga dan mempertahankan pelanggan
dalam kerangka "retain business" menjadi penting dan krusial dalam
kepentingan membentuk loyal customer secara efektif dan efisien dibandingkan
kebutuhan melakukan "cutomer acquisition".
Perubahan paradigma akan pelanggan
menempatkan posisi kesetaraan dalam hubungan trade off transaksional menjadi
equal dan setara, sehingga berbagai sudut pandang dalam strategi bisnis
berlangsung terbalik.
Teori Kotler dengan konsepsi 4P's
(Product, Price, Place, Promotion) Marketing Mix -dominan akan sudut pandang
produsen dirubah menjadi 4C's (Community, Co-Creation, Customisation dan
Conversation).
Matriks ukuran SWOT (strength,
weakness, opportunity, threat) disusun dari outer menuju inner aspect karena
customer menjadi indikator utama dalam pengembangan produk serta layanan yang
kita berikan.
Dunia yang dinamis serta fluktuatif
perlu disikapi dengan tingkat responsifitas tinggi, sehingga produsen dapat
terus beradaptasi dari waktu ke waktu sepanjang masa.
Sumber foto:
agnazgeograph.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar