Minggu, 26 Oktober 2014

Saat Pelanggan Menjadi Pusat Orbit


Good isn't Enough when Better is Expected and Best is Possible

Kompetisi mewajibkan para pelaku yang terlibat didalamnya untuk memahami bagaimana membangun keunggulan bersaing, guna memastikan pemenangan pasar.

Pada tujuan tersebut, maka menjadi penting bagi para pelaku dipasar untuk menciptakan nilai terbaik bagi kepentingan konsumen.

Value offering kemudian diset up sesuai dengan kebutuhan pelanggan, dengan pencermatan penuh produsen atas audiens yang disasar.

Pemahaman penting yang harus dipastikan bahwa pelanggan adalah pusat dari intensitas daya tarik dan menjadi sentral atas gravitasi bisnis sebagai jalur orbital utama.

Konsumen bukan hanya bertindak sebagai pengguna produk semata, namun juga menjadi subjek dari pencarian nilai yang bersesuaian dengan needs and wants yang dimilikinya.

Perspektif "know your customer" menjadi sebuah prinsip penting, pelayanan yang sama diberikan keseluruh lapisan pelanggan, meski diperlukan treatment yang spesifik.

Hukum Pareto yang menempatkan 20% pelanggan loyal sebagai revenue generator dengan porsi 80% tidak kemudian menghilangkan pemaknaan atas kewajiban memberikan pelayanan yang terbaik bagi volume 80% pelanggan lainnya.

Menjaga dan mempertahankan pelanggan dalam kerangka "retain business" menjadi penting dan krusial dalam kepentingan membentuk loyal customer secara efektif dan efisien dibandingkan kebutuhan melakukan "cutomer acquisition".

Perubahan paradigma akan pelanggan menempatkan posisi kesetaraan dalam hubungan trade off transaksional menjadi equal dan setara, sehingga berbagai sudut pandang dalam strategi bisnis berlangsung terbalik.

Teori Kotler dengan konsepsi 4P's (Product, Price, Place, Promotion) Marketing Mix -dominan akan sudut pandang produsen dirubah menjadi 4C's (Community, Co-Creation, Customisation dan Conversation).

Matriks ukuran SWOT (strength, weakness, opportunity, threat) disusun dari outer menuju inner aspect karena customer menjadi indikator utama dalam pengembangan produk serta layanan yang kita berikan.

Dunia yang dinamis serta fluktuatif perlu disikapi dengan tingkat responsifitas tinggi, sehingga produsen dapat terus beradaptasi dari waktu ke waktu sepanjang masa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar