“every
penny you saved, so every penny you earn”
-Sam Walton
-Sam Walton
Dalam
kondisi dimana pemerintah baru memiliki kepercayan yang besar, bahkan
majalah Time menempatkan Jokowi sebagai Cover majalahnya dengan
tulisan judul “A New Hope”
maka harapan itu akan menjadi realita bila kinerja yang ditunjukan
dalam performa pemerintahan mendatang sesuai dengan ekspektasi yang
dilabuhkan kepadanya.
Beban
moral yang besar bagi pemerintahan baru adalah gantungan kepercayaan
publik, serta berbagai janji kampanye pada berbagai kegiatan selama
mas akampanye politik sebelumnya, tentu saja sebagian dari kita masih
mencatat platform ekonomi yang ditawarkan melalui konsepsi Trisakti
oleh pasangan pemerintahan terpilih.
Tentu
saja, tidak akan mudah apa yang akan menjadi beban tugas tersebut,
jelas tidak seperti membalik tangan menjadikan kondisi ekonomi
Indonesia seperti katakanlah Amerika atau Singapura, karena
diperlukan berbagai hal yang perlu mendapatkan breakthrough dari
pemerintahan terpilih dalam mengimplementasikan komitmen ekonominya.
Perbaikan
aparatur birokrasi, kmudahan perijinan, sinergi yang mendukung antara
kebutuhan pengembangan industri dan ekonomi kreatif dengan instrumen
kebijakan yang dibuat tentu menjadi bahagian kecil dalam kepentingan
menciptakan akar fundamental pembangunan yang dapat dieskalasi secara
terus menerus setiap tahun dimasa mendatang.
Be
Different: Pembaharu
Logika
yang berbeda, kreatif dan out
of the box
harus dibuat menjadi sebuah alternatif cara dalam memandang masalah
yang dihadapi oleh pemerintahan baru, tengok saja rasio pajak sebagai
sektor penerimaan negara yang masih diangka 12% dan tidak pernah
beranjak lebih jauh, maka kebijakan yang dibangun jangan sekedar
meningkatkan pendapatan pajak dengan pembebanan pada sektor kecil
menengah -UKM, tetapi pada optimalisasi industri besar dalam berbagai
bidang yang masih belum optimal, seperti perkebunan, kehutanan,
pertambangan maupun perminyakan.
Disisi
yang bersamaan, dipos pembelanjaan pemerintah dalam penggunaan
anggaran, maka efisiensi dan efektifitas perlu menjadi perhatian
khusus. Hal ini agar menjadi pembangun kepercayaan publik bahwa
pemanfaatan anggaran yang tersedia tidak dilakukan secara serampangan
yang berujung pada disalokasi pemakaian yang tidak sejalan dengan
kepentingan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Bahkan
jika memang bisa, serupiah sekalipun harus dapat
dipertanggungjawabkan. Tidak boros dan menghamburkan anggaran untuk
aktifitas yang sekunder, membuat pemerintahan mendatang harus
memiliki fokus dan prioritas yang tepat dalam memandang persoalan
yang bersifat urgent dan mendesak, tentu hal tersebut dalam orientasi
kepentingan penguatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Gerak
birokrasi dituntut untuk bekerja secepat mungkin, karena akselerasi
yang terbaik dalam upaya perbaikan ekonomi domestik hanya dapat
terjadi bila aparatur pemerintahan sigap dan berlari sekencang
mungkin dalam memberikan dukungan baik berupa kebijakan maupun aturan
serta perijinan yang diperlukan dalam menumbuhkan kekuatan industri
dalam segala level mulai dari kecil, menengah hingga besar disemua
sektor.
Harus
diakui bila belahan benua Asia kini telah menjadi magnitude baru dari
penggerak perekonomian dunia setalah Amerika dan Eropa, kekuatan
industri Jepang, Korea dan kapasitas yang besar termasuk China, India
dan Indonesia merupakan sebuah strong point yang menjadikannya patut
diperhitungkan.
Tentu market size yang jumbo dan kelompok kelas menengah yang semakin bertambah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan total kumulatif konsumen besar nan menggiurkan, ditik inilah pemerintahan mendatang memiliki kewajiban untuk menjadikan negeri ini tidak hanya sebagai objek pelengkap melainkan sebagai pelaku aktif ekonomi dunia, bergerak menjadi negara produsen.
Insentif
dan stimulus yang dibutuhkan dalam pembangunan negara modern dan
maju, adalah dengan mendorong dan bergerak dari sebatas model
orientasi konsumtif menjadi produktif, disitulah letak kelihaian
kepemimpinan beserta dengan jajaran kabinet pemerintahan baru untuk
meramu serta merumuskan bentuk reformasi ekonomi yang sekaligus
didalamnya terbentuk revolusi mental mendasar.
Sumber
foto: otakucollege.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar