Pasca PilPres yang
ditutup dengan kemenangan Kubu JokoWOW, maka peta pertarungan politik
kembali mengemuka pada beberapa lapangn yang tersedia, khususnya
terkait dengan perubahan kompoisisi kekuatan politik yang tergabung
dalam kekuatan koalisi pada tingkat parlemen.
Kumpulan pengusung
JokoWOW yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat, tampak
kepayahan dalam mengimbangi permainan licin yang diciptakan oleh
Koalisi Merah Putih. Total kuantitas kursi yang menjadi basis
dukungan politik presiden terpilih tampak tidak seimbang.
Sedari awal saya hendak
menempatkan Jokowi dengan sebutan JokoWOW karena efek pemasaran
politik yang diciptakan oleh presiden terpilih ini memang pada
tataran yang serba WOW. Terbukti dari metode penggalangan dana
publik, aktivasi support melalui relawan tersebar merata diseluruh
penjuru nusantara, belum lagi kita menghitung Crowd yang timbul dari
percakapan disosial media kala itu.
Metode yang WOW ini tentu
berbanding terbalik dengan mesin koalisi partai yang berada dalam
struktur rantai komando nan ketat. Formula dari jurus JokoWOW adalah
acak dan multivarian sehingga menyentuh semua lapisan kalangan yang
kemudian menempatkan serta menambatkan pilihan padanya.
Seperti sudah diduga
sebelumnya, memang pertarungan politik bersifat abadi, ruang politik
yang terbuka menjadi ajang untuk menancapkan hegemoni dan hal itu
dimanfaatkan secara maksimal oleh koalisi non JokoWOW dengan tajuk
me-”Merah Putih”-kan Indonesia Raya.
Dalam sudut pandang
kepentingan pemasaran politik, maka pergulatan politik yang terhantar
keruang publik secara seronok dan hampir tiada henti secara tidak
langsung akan semakin menciptakan ide tentang gagasan bahwa politik
adalah jalan kotor dalam mencapai tujuan kemenangan dan kekuasaan.
Setelah lelah dengan
fragmentasi di PilPres kita secara tidak berkesudahan pun terbelah
dalam berbagai soal, sebut saja MD3, PilKada, Pimpinan DPR, Pimpinan
MPR serta berbagai agenda turunan yang akan menyusul secara berurutan
kemuka nantinya.
Bagaimana siasat yang
terpenting dalam membangun efek WOW didunia politik kali ini ditengah
pertarungan sengit tersebut? Salah satu yang dikhawatirkan adalah
pemakzulan atau bahasa kerennya impeachment karena sandungan parlemen
serta pembangunan persamaan kepentingan ditingkat elit.
Hendaknya JokoWOW
mempertahankan ciri khas yang tidak boleh ditinggalkannya, yakni
tetap kalem dan sederhana, kekuatan popularisme baik dalam bentuk
tindakan dan kebijakan secara nyata adalah satu kekuatan yang dapat
menjadi amunisi penting dari kalkulasi politik yang tidak mungkin.
Pada masa dimana
kegentingan politik melanda, seperti saat ini, bahkan bursa dan
investor ekonomi memiliki kecemasan akan masa depan Indonesia,
JokoWOW harus mulai tampil kemuka. Meski periode pelantikan formal
masih perlu menunggu waktu.
Bermain dalam irama dan
tetabuhan genderang perang kubu lawan hanya akan menghasilkan politik
transaksional, membuktikan koalisi yang bersyarat untuk tanpa syarat
itu menjadi gagasan ideal semata, tentu sangat melukai aspirasi
pemilih JokoWOW.
Konsisten dan memiliki
komitmen untuk tunduk kepada rakyat dan konstitusi seperti yang
berulangkali diucapkan JokoWOW adalah sebuah keharusan. Meski
demikian, JokoWOW tidak boleh kehilangan fleksibilitasnya untuk
lincah, dan hal tersebut harus bisa dimulai dengan membangun
komunikasi setara dengan kubu yang bersebrangan lepas dari bayangan
ketua partai, dan berlaku sebagai presiden selayaknya dengan kriteria
menyambung rasa menjalin silaturahim.
Kekuatan “blusukan”
harus dimanifestasikan bagi penguatan dukungan baik secara vertikal
ke publik, maupun secara horisontal kepada pelaku politik formal
diparlemen. Selain kebijakan strategis yang nantinya akan dibuat oleh
JokoWOW memang harus berbeda dalam aspek sentuhannya.
Kemenangan JokoWOW
ditentukan oleh rakyat, dalam hal ini menjadi kemenangan Indonesia,
dan karena hal tersebut maka kemampuan komunikasi politik JokoWOW
harus menjadi keutamaan, membangun kekuatan dan keyakinan ditingkat
khalayak tentang gagasan besar Indonesia kedepan.
Karena basis kekuatan
sesungguhnya ada ditangan rakyat dibandingkan mereka yang hanya
mengaku mewakili rakyat. Jadi, untuk pak JokoWOW, mulailah
menggunakan cara yang WOW untuk menyakinkan mereka yang berada dalam
perahu yang sama ataupun bagi yang bersebrangan.
Sumber foto:
spotfire.tibco.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar