Kehadiran lokasi kompleks perberbelanjaan menjadi
sebuah destinasi wisata baru, bagaimana tidak setiap akhir pekan mall menjadi
pusat keramaian. Salah satu yang menjadi daya tarik bagi pengunjung adalah
menempatkan lokasi perbelanjaan modern ini untuk memenuhi kebutuhan harian
termasuk berwisata, maka tidak heran seabrek tenant dan main anchor tenant akan
berusaha sekuat tenaga untuk membangun stimulasi pembelian yang diharapkan
melalui transaksi berbelanja.
Kemampuan pusat penjualan ritel modern untuk
hadir menjadi solusi bagi kepentingan warga di perkotaan dalam memenuhi antara
kebutuhan sekaligus lifestyle dalam gaya berbelanja.
Hal ini menjadikan mall sebagai acuan dari
kapasitas daya beli masyarakat, dan hal itu memang menjadikan pusat berbelanja
ini sebagai tolak ukur dari gairah konsumtif.
Sesuai dengan pakem yang berlaku, maka pusat
perbelanjaan memang memiliki segmentasi target sasaran yang hendak dituju
sebagai target market-nya, dan untuk itu kombinasi yang dibangun di dalam
sebuah mall adalah menempatkan pusat belanja ritel ditambah dengan spot hiburan
and berbagai merchant lain.
Peritel modern pada umumnya merupakan anchor
tenant yang menjadi daya tarik dari keberadaan sebuah mall, dan menarik untuk
melihat strategi bisnis yang dikembangkan dalm membangun minat berbelanja
konsumen.
Pada sudut pandang strategi, maka peritel modern
memang menempatkan seluruh aspek kompetisi yang dibutuhkan dalam membiakkan
rangsangan berbelanja.
Kapasitas ruang dan strategi layout menempatkan
pusat ritel sebagai etalase besar dimana para pelanggan diajak untuk
mendapatkan expirience baru dalam berbelanja.
Memanjakan mata dengan deretan produk yang
terpasang rapi dalam deretan perkelompok, disertai dengan tata lampu yang
terang ditambahkan program promosi spektakuler dalam penawaran harga membuat
minat membeli semakin bertambah diluar kebutuhan.
Pelanggan diinduksi dengan bias antara needs
-aspek fungsional dan wants -aspek emosional, karena itu setiap lokasi dalam
ruang ritel modern seolah menjadi tempat untuk menarik magnet pembelian.
Kenyamanan diatur dalam kerangka support
penjualan, termasuk menempatkan tenaga penjualan langsung untuk memberikan
informasi tambahan yang dapat dimasukan ke pemahaman pelanggan.
Peritel modern pun terus menerus berupaya untuk
membangun aliansi dengan pendukung utamanya yakni supplier, termasuk melakukan
agenda promosi secara bersama, hingga mendapatkan harga yang kompetitif dalam
offering kepada pelanggan.
Program kelekatan konsumen dibangun dengan reward
program dalam bentuk hadiah atau point berbelanja tambahan yang dapat
ditukarkan dengan hadiah yang dipersiapkan.
Membangun persepsi bahwa apa yang ditawarkan
adalah yang terbaik dalam segi harga dan kualitas layanan bagi pelanggan adalah
kekuatan dari strategi sukses peritel.
Satu yang harus terus dikembangkan secara
berkelanjutan adalah membentuk dorongan pembelian seolah tiada hari esok,
bombardir iklan internal maupun eksternal membuat pelanggan merasa membeli hari
ini adalah sebuah keharusan yang menguntungkan.
Midnight sale dilakukan berulangkali dengan
asumsi bahwa pelanggan akan segera bergegas berbelanja, waktu yang terbatas
dengan bujuk rayu harga termurah membuat konsumen terperangkap dalam impulse
buying menuju kepanikan.
Bahwa kepanikan yang seolah tidak dapat diperoleh
kembali pada kesempatan selanjutnya membuat pelanggan akhirnya menyerah dengan
senyum kepada tawaran berbelanja melalui transaksi langsung.
Kebiasaan yang berulang membentuk budaya baru,
pusat ritel yang semakin luas dan nyaman membuat sebuah lifestyle baru yang
tidak terhindarkan, disertai dengan pertumbuhan ekonomi maka kita terbentuk
menjadi lapisan konsumen yang kerap terjebak dalam iming-iming yang tidak
sesuai dengan kebutuhan.
Bila sudah demikian, menjadi bijaksana dalam
menentukan kebutuhan Anda dapat dilakukan dengan penuh kesadaran melalui
catatan berbelanja dan berkomitmen pada prioritas yang telah ditetapkan tersebut
agar kemauan bersesuaian dengan kemampuan.
Agar tidak besar pasak daripada tiang tentunya.
Selamat berbelanja...
Sumber
foto: pemasaransmkn1udanawu.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar