Sabtu, 11 Oktober 2014

Impulse to Panic Buying, stimulasi Ritel Modern push to Konsumerisme

Kehadiran lokasi kompleks perberbelanjaan menjadi sebuah destinasi wisata baru, bagaimana tidak setiap akhir pekan mall menjadi pusat keramaian. Salah satu yang menjadi daya tarik bagi pengunjung adalah menempatkan lokasi perbelanjaan modern ini untuk memenuhi kebutuhan harian termasuk berwisata, maka tidak heran seabrek tenant dan main anchor tenant akan berusaha sekuat tenaga untuk membangun stimulasi pembelian yang diharapkan melalui transaksi berbelanja.

Kemampuan pusat penjualan ritel modern untuk hadir menjadi solusi bagi kepentingan warga di perkotaan dalam memenuhi antara kebutuhan sekaligus lifestyle dalam gaya berbelanja.

Hal ini menjadikan mall sebagai acuan dari kapasitas daya beli masyarakat, dan hal itu memang menjadikan pusat berbelanja ini sebagai tolak ukur dari gairah konsumtif.

Sesuai dengan pakem yang berlaku, maka pusat perbelanjaan memang memiliki segmentasi target sasaran yang hendak dituju sebagai target market-nya, dan untuk itu kombinasi yang dibangun di dalam sebuah mall adalah menempatkan pusat belanja ritel ditambah dengan spot hiburan and berbagai merchant lain.

Peritel modern pada umumnya merupakan anchor tenant yang menjadi daya tarik dari keberadaan sebuah mall, dan menarik untuk melihat strategi bisnis yang dikembangkan dalm membangun minat berbelanja konsumen.

Pada sudut pandang strategi, maka peritel modern memang menempatkan seluruh aspek kompetisi yang dibutuhkan dalam membiakkan rangsangan berbelanja.

Kapasitas ruang dan strategi layout menempatkan pusat ritel sebagai etalase besar dimana para pelanggan diajak untuk mendapatkan expirience baru dalam berbelanja.

Memanjakan mata dengan deretan produk yang terpasang rapi dalam deretan perkelompok, disertai dengan tata lampu yang terang ditambahkan program promosi spektakuler dalam penawaran harga membuat minat membeli semakin bertambah diluar kebutuhan.

Pelanggan diinduksi dengan bias antara needs -aspek fungsional dan wants -aspek emosional, karena itu setiap lokasi dalam ruang ritel modern seolah menjadi tempat untuk menarik magnet pembelian.

Kenyamanan diatur dalam kerangka support penjualan, termasuk menempatkan tenaga penjualan langsung untuk memberikan informasi tambahan yang dapat dimasukan ke pemahaman pelanggan.

Peritel modern pun terus menerus berupaya untuk membangun aliansi dengan pendukung utamanya yakni supplier, termasuk melakukan agenda promosi secara bersama, hingga mendapatkan harga yang kompetitif dalam offering kepada pelanggan.

Program kelekatan konsumen dibangun dengan reward program dalam bentuk hadiah atau point berbelanja tambahan yang dapat ditukarkan dengan hadiah yang dipersiapkan.

Membangun persepsi bahwa apa yang ditawarkan adalah yang terbaik dalam segi harga dan kualitas layanan bagi pelanggan adalah kekuatan dari strategi sukses peritel. 

Satu yang harus terus dikembangkan secara berkelanjutan adalah membentuk dorongan pembelian seolah tiada hari esok, bombardir iklan internal maupun eksternal membuat pelanggan merasa membeli hari ini adalah sebuah keharusan yang menguntungkan.

Midnight sale dilakukan berulangkali dengan asumsi bahwa pelanggan akan segera bergegas berbelanja, waktu yang terbatas dengan bujuk rayu harga termurah membuat konsumen terperangkap dalam impulse buying menuju kepanikan.

Bahwa kepanikan yang seolah tidak dapat diperoleh kembali pada kesempatan selanjutnya membuat pelanggan akhirnya menyerah dengan senyum kepada tawaran berbelanja melalui transaksi langsung.

Kebiasaan yang berulang membentuk budaya baru, pusat ritel yang semakin luas dan nyaman membuat sebuah lifestyle baru yang tidak terhindarkan, disertai dengan pertumbuhan ekonomi maka kita terbentuk menjadi lapisan konsumen yang kerap terjebak dalam iming-iming yang tidak sesuai dengan kebutuhan.

Bila sudah demikian, menjadi bijaksana dalam menentukan kebutuhan Anda dapat dilakukan dengan penuh kesadaran melalui catatan berbelanja dan berkomitmen pada prioritas yang telah ditetapkan tersebut agar kemauan bersesuaian dengan kemampuan. 

Agar tidak besar pasak daripada tiang tentunya. Selamat berbelanja...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar