Menjadi sebuah organisasi bisnis yang besar dan
bertumbuh adalah harapan hampir semua pelaku usaha, padahal tidak
selamanya size yang meluas itu menunjukkan performa sesuai dengan
ekspektasi bisnis.
Pengalaman Lehman Brothers sebagai bank ke-4
terbesar yang kemudian harus ditutup di Amerika, saat riak gelombang
kredit macet subprime mengungkap bahwa prinsip too Big too Fail tidak
lagi berlaku.
Bahwa dalam dunia bisnis modern, ukuran bukan lagi menjadi persoalan, karena dinamika pasar yang terus bergerak dan berubah membuat pelaku bisnis yang mampu survive adalah mereka yang lincah dan gesit dalam mengadaptasi perubahan.
Ukuran skala organisasi bisnis yang jumbo kerapkali
menyebabkan terjadinya kebuntuan, gerak dalam beradaptasi dengan
perubahan seringkali terkendala karena lapis struktur organisasi yang
bertingkat.
Kegagalan perusahaan besar sekelas Nokia atau bahkan
Kodak dan berbagai nama besar lain yang terpaksa mengakhiri reputasi
mereknya adalah konsekuensi dari kelambanan respon atas perubahan.
Komunikasi didalam organisasi terkendala dengan
rentang kewenangan yang terlalu jauh, data serta informasi dari
pekerja dilapangan kerap dianggap sebelah mata dari kebijakan
manajemen pusat.
Kondisi stagnasi tersebut dikarenakan buaian atas
hasil pencapaian yang diperoleh perusahaan dimasa lalu, sementara
mereka dituntut untuk berkompetisi dimasa depan.
Ibarat menatap jalan didepan dengan memandang kaca
spion, hal ini membuat kita terlena dalam memori nostalgia akan
kejayaan yang telah berlalu sementara penantang baru terus menjajal
metode bisnis guna memasuki ruang pasar yang sama.
Menjadi besar dalam kapasitas dan kapabilitas tentu
menjadi harapan, namun kelembaman kerap menghantui organisasi yang
membesar, menjadikan sensitivitas dalam tata kelola manajemen
perusahaan berubah tumpul.
Salah satu kewaspadaan yang perlu ditingkatkan sesuai dengan siklus dalam life cycle business ketika organisasi mencapai fase pertumbuhan menuju kematangan, maka tahap decline akan semakin mulai dirasakan.
Kesulitan membuka pasar baru, market share secara
bertahap digerus penantang baru, penjualan menurun, ditambah
eksperimentasi akan produk baru terlambat dalam merespon pasar, bisa
diperparah dengan konsumen yang mulai bosan atas offering produk
lama.
Cermati dengan baik ketika perusahaan anda mulai
bertumbuh, lakukan evaluasi berkala sesering mungkin untuk memisahkan
lemak jahat yang menyebabkan kelambanan gerak organisasi.
Sumber foto:
womenunplugged.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar