Kegagalan terbesar dari suatu tujuan tertentu, akan dimulai sejak saat perencanaan. Kemampuan merencanakan yang lemah membuat struktur gagasan dalam pencapaian target akhir akan menjadi bias dan kemudian sulit untuk diwujudkan. Karena masa depan adalah hasil dari serangkaian tindakan serta keputusan yang kita lakukan sejak masa lalu dan hari ini, maka jelas bahwa masa depan ada dalam genggaman kita masing-masing.
Lalu apa yang sebaiknya dilakukan dalam memperisapkan masa depan yang gilang gemilang? Jelas semua dari kita harus memastikan terlebih dahulu esensi dari keberadaan kita dan kemana kita hendak melangkah. Bahwa segala sesuatu yang telah terberi dalam diri kita sebagai sebuah karunia harus dapat dipergunakan secara optimal dan positif bagi kualitas kehidupan kita secara jasmani dan rohani.
Hidup serta kehidupan berkaitan dengan kompetisi dan persaingan, dalam hal tersebut maka hal yang mutlak untuk terlebih dahulu dibenahi dalam tata urutan prioritas adalah memperbaiki kondisi diri sendiri. Hal ini kemudian membuka kelemahan kita bersama sebagai sebuah kolektif, yakni sebuah rendahnya sikap mental untuk berdisiplin, karena mengatur dan diatur bertujuan untuk menjadi teratur.
Keteraturan adalah bagian dari ketertiban, dan dalam suasana yang tersusun apik tersebut kemudahan justru dapat ditegakkan dibndingkan dengan suasana yang gaduh penuh riuh rendah. Berdisiplin menjadi hal yang penting untuk dapat diimplementasikan sejak usia dini, pemahaman tentang pentingnya berdisiplin diri perlu diarahkan dan diberikan contoh keteladanan.
Mulai sejak matahari terbit hingga malam menjelang, disiplin dalam beraktifitas termasu diantaranya menempatkan segala sesuatu hal berdasarkan prioritas dan urgensinya. Memilih dan memilah adalah hal yang harus dilakukan untuk mengurai seluruh kehendak atas kemampuan kita dalam menjalankan semua keinginan tersebut, maka sikap mental yang satu disambut oleh mentalitas yang lain.
Disiplin akan berbarengan dengan rasa tanggung jawab, sehingga menjadi sebuah komitmen yang konsisten untuk dapat membentuk kualitas manusia terbaik. Bila rutinitas ini menjadi sebuah kebiasaan yang terpatri dengan lekat, maka masa depan menjadi sebuah hasil dari kerja yang terus menerus sejak saat ini. Bahwa masa depan nan cerah penuh berbintang hanya akan hadir bila kita mulai melakukan hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, maka mulai berdisiplinlah.
Bagunlah lebih pagi, berdoa pada sang pemilik hidup, rencanakan kerja dihari ini dan memulai melaksanakan pekerjaan berdasarkan tingkat kepentingan yang utama dengan orientasi pada pencapaian hasil secara maksimal dan terbaik, adalah wujud dari disiplin secara menyeluruh. Sebagaimana ungkapan, “masa depan adalah misteri, masa lalu adalah sejarah, masa kini adalah hadiah”, tentu saja bagi mereka yang disiplin dalam bekerja keras secara berkelanjutan.
Sehingga, kini saatnya berbicara tidak hanya tentang “it’s so far so good, but also so what?” karena kita bertindak harus memiliki proyeksi bagi masa depan, sebab jalinan relasi waktu yang tidak bisa berulang. Karena waktu tempuh kehidupan ini hanya dalam satu kali lintasan saja, maka mulailah berdisiplin sejak saat ini juga.
sumber foto: www.globalstressinitiative.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar